semacet dan sepadat apapun kondisi jalan
raya, tapi selalu ada ruang untuk kendaraan ini terus melaju kencang. Itulah
ambulans. Alat transportasi khusus bagi mereka yang membutuhkan medis darurat.
Ibaratnya, sehelai nafas mereka sangat bergantung pada kecepatan ambulans
membawa mereka menuju rumah sakit terdekat. Tanpa ambulans, nyawa mereka
mungkin saja tidak terselamatkan.
Yang
sederhana, Yang Manual
KIRA KIRA, apa yang terjadi jetika kita belum
mengenal ambulans? Tentu saja kebingungan, apalagi ketika dihadapi pada suatu
kondisi darurat, seperti perang.
Bermula sekitar abad ke-11. Ketika seorang bangsawan bergelar knights of
St. John bertindak sebagai paramedis gawat darurat pertama selama perang salib.
Keahlian tersebut diperolehnya lewat pengajaran beberapa dokter Yunani dan
Arab. Sebagai paramedis, John bertugas memberikan perewatan medis kepada setiap
prajurit yang terluka di medan perang semampunya. Ia bekerja di kedua belah
pihak. Dengan bantuan beberapa rekannya, John berrusaha menyelamatkan nyaea
para korban dengan cara membawa mereka satu persatu ke tandu sederhana. Ia
mengangkat mereka keluar dari medan perang, untuk kemudian ditempatkan di tenda
yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan medis.
Selama perang, John berusaha pula menularkan semangat kemanusiaannya
tersebut kepada para perajurit terluka yang kondisinya sudah membaik. Dengan
sopan, ia meminta kepada mereka untuk membantunya mengangkat para korban perang
lain, yang terus berjatuhan di medan perang, menuju tenda perawatan. Tandu demi
tandu pun tampak bolak-balik melintasi medan perang demi menyelamatkan nyawa
seoarang manusia. Inilah konsep layanan ambulans pertama di dunia
Dari Tandu Ke Mobil
PADA tahun 1972, seorang dokter bedah militet
dari angkatan darurat Perancis, Baron Dominiquie Larrey, membentuk tim medis
militer pertama. Ia melatih mereka dengan pengetahuan medis dasar dan keahlian
nelakukan pertolongan pertama pada korban perang. Ketika pernagn berkecambuk,
Larrey dan timnya langsung terjun ke tengah medan perang dan mulai beraksi.
Mereka berhasil membawa berpuluh puluh tentara yang terluka dan sekarat dengan
tandu dan gerobak ke rumah sakit terdakat.
Memasuki abad ke-20, ketika kendaraan bermesin telah ditemukan, bentuk
ambulans pun mulai berubah. Di awal abad ini, ambulans bermotor pertama di
gunakan. Adapun layanan ambuland berbentuk helikopter di perkenalkan oleh
amerika serikat selam perang korea (1959-an) . Selanjutnya, kendaraan ambulans
tidak lagi hanya digunakan untuk membawa pasien dari tempatnya semula menuju
rumah sakit, tapi di gunakan pula untuk memberukan perawatan medis keliling
pertama untuk warga di kota tersebut dengan menggunakan mobil ambulans.
Perang yang Berpengaruh
ADA dua ciri khas yang dimiliki setiap unit
ambulans yang ada di seluruh dunia. Pertama, sirenenya yang berbunyi nyaring
dan khas, kadang kadang disertai dengan kedipan cepat sebuah lampu berwarna
merah. Kedua, lambang sebuah palang berwarna merah yang biasa berada di sebelah
sisi badan ambulans. Lambang ini lebih di kenal dengan palang Merah atau
"Red Croos".
Dengan hanya berbekal palang merah, seseorang busa langsung dikenali
sebagai seorang paramedis atau sukarelawan kemanusiaan. Seseorang yang membawa
lambang palang merah juga bisa leluasa masuk dan bergerak masuk dan bergerak di
sekitar daerah konflik tanpa boleh disakiti. Seberapa hebatnya pengaruh lambang
tersebut?
SiapaPun tahu, lambang palang merah
berhubungan dengan kemanusiaaan. Memang benar, salah satu fungsi lambang ini adalah
memberikan perlindungan berdasarkan hukum perukemanusiaan internasional kepada
seseorang atau sesuatu yang membawa nama tim kesehatan, baik dari muliter,
komite palang merah dunia atau internasional comitte of the red cross (ICRC),
maupun komunitas Federasi palang merah dan bulan sabit Merah atau international
federation of red cross and red crescent (IFRC). Fungsi lambang palang merah
lainnya adalah sebagai tanda pengenal bagi orang atau obyek lain yang
berhubungan dengan gerakan kemanusiaan.
Pada tanggal 29 oktober 1869, dalam Konfersi internasional l yang
diikuti sejak negara Eropa, lambang palang merah berlatar putih di putihkan
sebagai lambang khusus kemanusiaan. Kemudian pada 22 agustus 1864, memulai
konferis tinggat international lainya yang diadakan di jenewa, keputusan hasil
konfersi sebelumnya ditindaklanjuti dengan disahkannya perjanjian internasional
(Treaty) yang di kenal dengan nama Konversi jenewa I. Inilah yang kemudian
menjadu Hukum perikemanusiaan pertama di dunia.
Sejak itu, penggunaan lambang palang merah sebagi sibol kemanusiaan
semakun kuat. Palang merah lebih bermakna sebagai suatu organisasi kemanusiaan
yang bertujuan memberikan pertolongan secara sukarela kepada siapa saja yang
sesang menderita dan membutuhkan pertolongan tanpa melihat perbedaan jenis
kelamin suku, agama, bangsa, ras, dan paham politik.
Palang vs bulan sabit

Walaupun kedua pambang tersebut mengusung tujuan yang sama, namun tetap
memicu konflik yang berawal dari keraguan banyak orang pasa kenetralan
masing-masing lambang. Jika palanh merah kerap diidentikkan dengan agam
keristen, sebaliknya Bulan sabit merah dianggap mewakili agama islam. Masalah
ini lalu di bicarakan dalam konferensi palang merah dan palang bulan sabit
merah internasional yang di adakan pada tahun 1999. Melalui pertemuan tersebut,
disepakati pembuatan alternatif lambang lain yang bebas dari penafsiran
macam-macam dan tidak ada hubungannya dengan sama sekali dengan suatu negara
atau agama tertentu. Setelah melewati melewati masa penantian yang cukup lama,
pada tahun 2005, diadakan sebuah konferensi bertaraf internasional yang
kemudian memutuskan bentuk lambang baru adalah keristal merah.
infonya sangat membantu sekali kak
ReplyDeletemarkaindo